Pengantar
Atas seijin Romo Henricus Asodo, OMI, saya menyalin artikel yang terkait dengan Romo John O'Doherty, OMI. Artikel yang dimuat di majalah Caraka - Media Komunikasi Skolastikat OMI edisi Februari-Mei 2011 itu berjudul 'Wishing You Good Luck, Romo John ... Catatan Kecil Tentang Seorang Misionaris Besar'.
Artikel itu ditulis oleh seorang (yang tidak menyebutkan namanya) warga Paroki Trinitas Jakarta dan anggota Sahabat Seminari OMI. Adapun, majalah Caraka dikelola oleh Seminari Tinggi OMI yang berkedudukan di Yogyakarta, dan Romo Asodo, OMI adalah penanggung jawabnya.
Artikel itu saya sharingkan di milis dan blog KKI Adelaide dengan harapan agar kita makin mengenal Romo John dan karya-karya beliau di Indonesia.
Salam kasih,
Telah 28 tahun Romo John Francis O'Doherty, OMI berkarya sebagai misionaris di Indonesia. Di awal tahun 2011, karena alasan kesehatan, Romo John memilih untuk kembali berkarya di negaa asalnya, Australia.
Lahir dan besar di Brisbane, Queensland, pada 27 April 1934, Romo John muda meniti karir di dunia asuransi selama sepuluh tahun hingga suatu saat di kota Casino, New South Wales, beliau melihat dari dekat misi para oblat dan menjadi tertarik. Pada tahun 1960, Romo John bergabung ke dalam Komunitas Oblat Maria Imakulata Australia. Masa Novisiat dijalani beliau di Sorrento, Victoria, lulus studi Filsafat di Cedara (Afrika Selatan) dan studi Teologi di Corpus Christi College, Glen Waverly, Victoria. Tahbisan Imamat diterimanya pada 22 Juli 1967 di Katedral St Patrick, Melbourne, Victoria.
Menarik mengikuti karya misionaris Romo John di Indonesia. Usai tahbisannya, Romo John berkarya di sebuah paroki di Adelaide, Australia Selatan. Beliau juga pernah menjadi Magister Novis selama sembilan tahun di Melbourne. Tahun-tahunnya sebagai Pembimbing para calon oblat diisinya juga dengan studi lanjut atas inisiatifnya sendiri di Monash University. Di sinilah Romo John mulai mengenal Indonesia, mengambil studi tentang Indonesia dan tertarik untuk dapat diutus menjadi misionaris ke Indonesia. Keinginannya ternyata terkabulkan. Di tahun 1982, Romo John dikirim ke Indonesia. "Tadinya saya berpikir saya tidak mungkin dikirim ke luar Australia karena usia saya. Ternyata, saya masih dipercaya untuk menjadi misionaris", begitu kenang Romo John.
Tahun-tahun pertama ketibaannya di Pulau Jawa dihabiskan untuk berkarya di Cilacap, Jawa Tengah, lalu di Cengkareng, Jakarta, sebelum beliau ditunjuk sebagai Magister Novis selama delapan tahun di Yogyakarta. Pernah pula menjabat sebagai Direktur AMMI (Asosiasi Misionaris Maria Imakulata). Romo John juga pernah ditunjuk sebagai Bendahara OMI Indonesia dan bermukim di Rumah Provinsialat, Semarang, untuk beberapa tahun sebelum akhirnya berkarya kembali di Paroki Trinitas, Cengkareng, dan kemudian di Paroki Kalvari, Pondok Gede. Tahun 2005, Romo John kembali ditarik masuk dalam Tim Formasi OMI Indonesia dan menetap di Yogyakarta hingga kepindahannya ke Australia.
bersambung ....
No comments:
Post a Comment